Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

PANDUAN MEMBUAT PROPOSAL DENGAN MUDAH DAN MENYENANGKAN

Written By info download on 24.1.09 | 10:41 AM

PANDUAN MEMBUAT PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH, SKRIPSI DAN TESIS DENGAN MUDAH, MENYENANGKAN
Penulisan karya tulis ilmiah merupakan tugas akhir seorang mahasiswa apabila ingin menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Sayangnya tidak semua mahasiswa paham, mengerti cara melakukan penelitian. Bahkan banyak mahasiswa yang memiliki nilai A pada mata kuliah metodologi penelitian, akan tetapi mengalami kesulitan pada saat dia harus menuangkan kedalam sebuah tulisan.

Tulisan yang baik tentunya tidak hanya dimengerti oleh pembuatnya akan tetapi yang lebih penting dapat menyampaikan informasi kepada pembaca apapun tingkat pendidikan dan profesinya.
Mengapa banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membuat sebuah rencana penelitian? Jawabanya, penelitian bukan cuma sebuah mata kuliah yang harus dihapalkan, lebih dari itu yaitu perilaku atau tindakan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan. Mengapa pengetahuan? Pengetahuan diperlukan untuk membuat konsep atau rancangan yang abstrak atau tidak nyata, sedangkan yang dimaksud dengan keterampilan adalah kemampuan merealisasikan atau menuliskan konsep yang telah dipikirkan menjadi sebuah hurup, kata, kalimat, paragraf, bab, dan laporan.
Mengapa kedua-duanya harus ada? Apakah tidak cukup nilai yang baik pada matakuliah prasyarat sebelumnya? Jawabannya adalah pernahkah anda mengalami atau mendengar pembicaraan seorang mahasiswa yang mengalami kesulitan menuliskan kata-kata padahal menurut dia idenya sudah ada di kepala? Pernahkan anda mengalami atau melihat seorang mahasiswa yang sudah duduk didepan komputer dengan posisi siap mengetik, akan tetapi detik demi detik bahkan jam mungkin juga hari ternyata tidak satu kalimat pun yang berhasil ditulis.
Mungkin juga anda pernah mendapatkan atau mengalami sendiri, ide yang ada dikepala ternyata berbeda dengan apa yang dituliskan dikertas. Sehingga bukan hanya orang lain yang membaca, anda sendiri merasa tidak mengerti apa isi dari tulisan anda dan lebih parah lagi anda merasa tidak pernah menuliskan kalimat demi kalimat yang sedang anda baca.
Sebenarnya langkah dalam membuat rencana penelitian atau prosposal penelitian tidak ada bedanya dengan aktivitas keseharian kita. Loh kok bisa? Maksudnya begini. Coba anda bayangkan langkah-langkah yang akan anda lakukan pada saat anda akan berganti pakaian setelah anda selesai mandi pagi. Sudah barang tentu yang harus anda bayangkan adalah urutannya atau pakaian mana yang harus terlebih dahulu dipakai. Sebelum langkah tersebut pasti anda sudah menentukan pakaian yang mana yang akan dipergunakan pada hari itu. Pemilihan pakaian pasti akan anda sesuaikan dengan mau kemana anda. Kembali pada langkah memakai baju, anda akan menggunakan pakaian dalam terlebih dahulu kemudian baru pakaian yang lebih luar. Apabila anda memakai pakaian luar di bagian dalam dan pakaian dalam diluar, analisis saya adalah: itu tidak dilakukan oleh orang normal kecuali anda memang superman.
Apa hubungan antara saya menjelaskan cara menggunakan pakaian dengan proposal penelitian?. Memang tidak ada hubungan langsung kecuali anda harus berpakaian pada saat membuat proposal kalau tidak mau masuk angin...he..he.
Begini, berpakaian yang ternyata memiliki langkah-langkah, akan tetapi karena sering berpakaian sehingga kita tidak sadar bahwa urutan itu ada. Pembuatan proposal penelitian pun sama, ada langkah-langkahnya. Dengan kata lain pembuatan proposal penelitian harus dilakukan dengan sistematis. Betul, salah satu ciri sebuah karya ilmiah adalah ada unsur sistematis.
Yah...dari dulu saya juga tahu bahwa ada langkahnya... itu mungkin pernyataan yang muncul dalam benak anda pada saat menbaca ini. Bagus, kalau anda menyadarinya. Dengan demikian anda pasti mengetahui apa yang harus ada kerjakan pertama kali sebelum melakukan pekerjaan lain.
Baiklah karena kita sama-sama telah mengetahui bahwa penelitian itu membutuhkan langkah-langkah yang sistematis, maka saya akan menjelaskan dengan bahasa sederhana setiap langkah yang anda harus lewati apabila anda akan membuat suatu proposal penelitian. Serius Nih..... tadi?

Langkah Pertama: Mencari Masalah Penelitian dan pertanyaan penelitian.

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh calon peneliti pada saat akan merencanakan sebuah proposal penelitian adalah mencari masalah penelitian dan pertanyaan penelitian. Bukankah judul itu lebih penting?
Kembali ke cara anda berpakaian. Bukankah langkah pertama pada saat anda berpakaian karena anda tidak berpakaian, pakaian anda kotor atau mungkin pakaian yang ada pakai tidak sesuai dengan acara yang akan diikuti. Anggaplah masalah utamanya adalah anda tidak berpakaian. Dari mana anda menyatakan masalahnya adalah tidak berpakaian?
Secara konsep, masalah adalah penyimpangan antara harapan dan kenyataan. Harapannya anda harus berpakaian apabila tidak mau menderita masuk angin, sementara pada saat itu anda tidak berpakaian sehingga kemungkinan besar anda akan masuk angin kalau tidak memakai pakaian. Dengan demikian masalah timbul yaitu anda tidak berpakaian.
Lalu hubungannya dengan pertanyaan penelitian? Setelah anda menyadari anda tidak berpakaian, maka timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana kalau saya tidak berpakaian?
2. Pakaian apa yang cocok dengan saya?
3. Apa yang harus saya pertimbangkan dalam memilih pakaian?
4. Apakah ada hubungan antara berpakaian dengan masuk angin?
5. Bagaimana persepsi masyarakat jika saya tidak berpakaian?
6. Dan sebagainya..

Ternyata dari satu masalah kita mendapatkan lebih dari satu pertanyaan. Begitu pula pada saat anda mendapatkan masalah penelitian maka anda akan mendapatkan banyak sekali pertanyaan penelitian. Satu pertanyaan penelitian minimal bisa anda jadikan satu judul penelitian. Dengan demikian langkah pertama anda adalah mencari masalah penelitian.
Kemudian muncul kembali pertanyaan anda, darimana saya mendapatkan masalah penelitian?
Pada saat menemukan masalah karena tidak berpakaian maka sebenarnya anda mendapatkan itu pengetahuan sebelumnya dari:
1. Pengalaman sendiri, mungkin anda pernah masuk angin akibat tidak berpakaian.
2. Orang lain, orang lain menyatakan bahwa kalau tidak berpakaian maka anda akan masuk angin.
3. Buku, apabila anda membaca buku cara berpakaian sesuai dengan acara resmi maka anda akan memilih pakaian sesuai dengan acara tersebut.
4. Penelitian, mungkin juga anda membaca hasil penelitian orang lain bahwa ada hubungan antara tidak berpakaian dengan masuk angin.
Kaitannya dengan cara mendapatkan masalah? Masalah penelitian anda akan dapatkan dari:
1. Pengalaman sendiri, misalnya anda sebagai petugas kesehatan tentuanya anda akan mendapatkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau teori dengan kenyataan dan itulah masalah.
2. Orang lain, anda bergaul dengan orang lain tentunya orang yang ahli dibidangnya. Orang tersebut menyatakan ada masalah, dan anda mengambil masalah itu menjadi masalah penelitian anda.
3. Buku, tuntunan dari Allah SWT yang menyuruh kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat membaca adalah Ikro, Ikro, Ikro....Baca, Baca, Baca... Bacalah dengan nama Tuhanmu. Dengan membaca anda akan mendapatkan permasalahan, jadi Bacalah...
4. Penelitian, anda dapat membaca hasil penelitian orang lain dan disana anda mendapatkan masalah yang direkomendasikan oleh peneliti. Bisa juga anda melakukan penelitian kecil (small research) terkait sebuah topik yang anda senangi dan dari sana anda akan mendapatkan masalah.

Mudahkan? He he ... Alhamdulilah...



10:41 AM | 0 comments

CARA MEMPREDIKSI TINGGI SI KECIL SETELAH DEWASA

Setinggi dan seberapa besar kamu nanti anakku ?
Ilmu ramal jadi meriah di akhir tahun dan juga di awal tahun, pada awal tahun 2009 aja masih banyak orang yang meramal. Mulai meramal ekonomi 2009, kejadian yang akan terjadi tahun 2009, artis yg akan cerai dan bermasalah…. Pokoknya meriah ….. tapi apa bisa meramal nanti ananda jadi sebesar dan setinggi apa ? Btw saya tidak bermaksud berubah profesi jadi peramal, cuman berusaha mengajarkan cara meramal pada para ortu ….. jadi mohon para peramal gak usah kuatir tersaingi

Yang diramal bukan nasib atau jodoh tapi seberapa besar dan seberapa tinggi ananda nantinya, dari yang simpel sampai yang rumit, namun saya akan menyampaikan yg paling mudah dan mendekati akurat. Jangan berharap kepastian dalam hal ramalan, banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ananda mulai dari genetik, lingkungan, gizi … jadi tetap saja meramal hanyalah memperkirakan bukan kepastian .

Kita mulai dari memperkirakan Berat Badan (BB) ananda secara mudah, contohnya: bila ada bayi lahir dengan Berat badan Lahir (BBL) normal sekitar 2,5kg sampe 3,5 kg maka dapat diperkirakan

BB menjadi 2 x BBL pada bayi umur 5 bulan

BB menjadi 3 x BBL pada bayi umur 1 tahun

BB menjadi 4 x BBL pada umur 2 tahun.

Nah dengan begitu kita udah bisa perkirakan, namun untuk lebih akurat tetap pake grafik pertumbuhan yang bisa dilihat di halaman download.

Sedangkan untuk tinggi badan (TB) bisa diperkirakan dengan cara:

1 tahun = 1,5 x TB lahir

4 tahun = 2 x TB lahir

6 tahun = 1,5 x TB setahun

13 tahun = 3 x TB lahir

Dewasa= 3,5 x TB lahir atau(2 x TB umur 2 tahun)


Ada lagi .. kalo ada yg tanya anak saya kalo besar setinggi apa saat dewasa? maka ini jawabnya

Rumus Prediksi tinggi akhir sesuai potensi genetik :

TB perempuan = [(TB ayah – 13 cm) + TB ibu] :2 ± 8,5 cm

TB laki-laki = [(TB ibu + 13 cm ) + TB ayah] :2 ± 8,5 cm


Maksud rumus ini, kalo punya anak bisa diperkirakan tinggi saat dewasa dengan cara ini, contoh: Ayahnya 170cm, Ibu 160cm, punya anak laki laki maka diperkirakan tinggi nantinya= 171,5 ± 8,5 cm. Jadi ananda bisa setinggi antara 163cm – 180cm. Tergantung dari gizi, lingkungan dll.

Tentunya rumus ini bisa melenceng bila terjadi mutasi genetik, misalnya terus jadi tinggi sekali seperti Yao Ming ….atau pendek sekali kayak….. kayak orang pendek pokoknya J Itu tidak bisa diperkirakan dengan rumus ini. Dan saya jangan dimarahi nantinya kalo ternyata ananda tingginya gak cocok dengan rumus rumus ini. Biar gimana manusia sulit diperkirakan dengan rumus …..

9:57 AM | 0 comments

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI
Dinding abdomen
• Kulit
• Lapisan lemak
• Fascia
• Otot (m. rektus abdominis, m. obliquus eksternus, m. obliquus internus, m. transversus abdominis)


Fungsi dinding abdomen:
• Mengecilkan rongga perut bersama diafragma
• Meningkatkan tekanan rongga perut fungsi persalinan

Dasar panggul
• Manusia berdiri dasar panggul mempunyai beban menahan semua beban khususnya rongga perut dan tekanan intra abdominal
• Beban ditahan oleh otot dan fascia akibat persalinan kendornya fascia dan otot prolapsus genitalis
• Pintu bawah panggul terdiri atas diafragma pelvis, diafragma urogenitale dan lapisan otot
• Diafragma pelvis terdiri dari:
• M. levator ani
• M. koksigeus keduanya membentuk mangkok

• Dibagian tengah depan membentuk hiatus genitalis urethra, vagina dan rektum
• Diafragma urogenitalis yg menutupi arkus pubis:
• M transversus perinei superficialis dan profundus didalamnya terdapat mrhabdospincter urethra
• Lapisan paling luar dibentuk oleh:
• M. bulbo kavernosus
• M. perinea transversa superficialis
• M. iskhiakavernosus
• M. sphincter ani eksternus

• Fungsi otot menahan rektum dan vagina turun kebawah.
• Semua otot tsb dipengaruhi syaraf motorik dapat dikejangkan aktif.

• Pelvis
• Symphisis pubis (menghubungkan kedua paruh tl pelvis)
• Articulatio sacroiliaca (menyatukan columna vertebralis dan tl pelvis)
• Pelvis major (batas-batas: dd abdomen anterior, ala ossis illi, vertebra lumbales. Ukuran jarak antara titik-titik tl pelvis ukuran pelvis)
• Pelvis minor {( batas-batas: promontorium ossis sacri, linea arcuata, eminentia pubica, tl pubis dan tepi atas symphysis pubica ( linea terminalis)}

ALAT GENITALIA
• Vulva
• Tempat muara sistim urogenital
• Mons pubis
jar. lemak tertutup kulit, letak diatas simfisis pubis.
• Labia mayora (dibawahnya adalah jaringan lemak, kel. keringat) kebelakang membentuk kommisura posterior dan perineum dapat robek saat melahirkan
• Medialnya labia minora ( kel keringat, tanpa lemak) kebelakang membentuk frenulum, kedepan membentuk preputium klitoridis, dibawahnya terdapat klitoris jar erektil.

• Vestibulum, dapat dilihat dengan memisahkan labia minora, terdapat 6 muara pada vestibulum:
 Meatus urethtra 2,5 cm dibawah klitoris.
 Dua ductus Skene bermuara 6mm ka/ki urethtra
 Ostium vagina (introitus vagina) terdapat hymen pada (gadis). sobek pada saat koitus. Sisa saat paska melahirkan disebut karunkula himenalis.
 Dua duktus gl. Bartholini sebesar kacang kapri, muara duktus diluar himen .mempertahankan genitalia eksterna tetap lembab.

• Glandula introital:
• Kelenjar Bartholini sekret musinosa alkalis berfs pelumas saat hubungan sexual
• Kel vestibularis: tersebar di seluruh vestibulum vagina

V A G I N A
• Penghubung genitalia eksterna dan interna (panjang 8-10 cm)
• Introitus tertutup himen, suatu lipatan selaput setempat. Pada gadis selaput dara masih utuh, umumnya hanya dapat dilalui jari kelingking jika tertutup sama sekali disebut himen imperforatus.
• Epithel vagina: sel skuamous berlapis. Tidak berkelenjar, tetapi dapat transdusasi
• Pada anak kecil epithel sangat tipis, mudah infeksi
• Mukosa vagina membentuk membentuk rugae lipatan kolumna rugarum
• Dibawah epithel vagina terdapat jaringan ikat, otot.
• Disebelah depan atas terdapat muara urethra sepanjang 2,5 – 4 cm.
• Bagian atas berbatasan dg vesica urinaria sampai forniks vagina anterior, jika kendor dan merosot terbentuk sistokele. Dinding belakang membentuk forniks posterior. Disamping kedua forniks membentuk forniks lateralis, jika kendor rektokele
• Struktur mikroskopis: Epithel skuamosa, Jar ikat vaskuler, Dinding otot, 2 lapisan serabut otot onvolunter (luar longitudinal, dalam sirkuler), Fascia

Fungsi vagina:
• Untuk masuknya spermatozoa
• Keluarnya darah menstruasi dan hasil konsepsi
• Membantu menopang uterus
• Membantu mencegah infeksi, terdapat media asam yang dihasilkan bacillus Doderlein mengubah glikogen menjadi asam laktat. pH normal vagina 3,8 – 4,5.

CERVIX
• Merupakan bagian uterus, struktur dan fungsi berbeda.
• Letak dibawah ishmus uteri yang meliputi ostium internum dan ostium eksternum. Ostium internum, dilatasi pada persalinan.
• Inkompetensi serviks, abortus spontan pada timester 2 kehamilan.
• Ukuran dewasa 2,5 cm (1/3 panjang seluruh uterus).

Struktur mikroskopis Cerviks:
• Endometrium
• Otot involunter bercampur jar ikat kolagen menyebabkan bersifat fibrosa (rata-rata otot 10% nya)
• Peritoneum menutup serviks diatas vagina.
• Pada portio vaginalis terdapat perubahan epithel skuamous ke kolumner squamous columner junction.

Fungsi serviks:
• Membantu mencegah infeksi kedalam uterus
• Dilatasi serviks saat proses persalinan

UTERUS
• Bentuk buah peer
• Ukuran 7 – 7,5 cm
• Terdiri atas:
• Korpus uteri (2/3 proksimal) didalamnya terdapat kavum uteri membuka keluar melalui kanalis servikalis. Serviks uteri di vagina disebut porsio uteri
• Antara korpus dan serviks adalah isthmus uteri (panjang 7 mm)
• Korpus uteri
• Kornu daerah insersi tuba Fallopii
• Fundus bagian uterus diatas dan diantara 2 kornu
• Cavum uteri (bentuk segi tiga)
• Serviks: 1/3 distal
• Korpus : serviks bayi 1: 2 dan pada dewasa 2:1Bagian atas korpus disebut fundus uteri tempat masuknya tuba Fallopii

Struktur mikroskopis:
• Dinding uterus tunika serosa (peritoneum), tunika muskularis dan endometrium
• Miometrium berlapis 3: longitudinal, sirkuler dan obliq yang saling beranyaman.
• Kavum uteri dilapisi selaput lendir kaya kelenjar endometrium
• Endometrium terdiri epithel kubik, kelenjar dan stroma kaya pembuluh darah.

UTERUS
• Posisi uterus anteversifleksio: serviks kedepan atas membentuk sudut dengan vagina, sedang korpus kearah depan dan membentuk sudut 20-30 derajat dengan serviks sebaliknya retroversifleksio
• Kedudukan uterus dalam pelvis ditentukan: Tonus otot rahim, Tonus ligamentum penyangga, Tonus otot dasar panggul

Ligamentum penyangga uterus:

• Ligamentum latum merupakan lipatan peritoneum kanan kiri uterus meluas sampai dinding panggul.
• Ruang antar lipatan berisi pembuluh darah, limfe dan ureter.
• Ligamentum rotundum kaudal insersi tuba-kanalis inguinalis
• Ligamentum infundibulo pelvikum terbentang dari infundibulum dan ovarium ke dd panggul
• Ligamentum kardinale setinggi osteum uteri internum dari serviks ke panggul
• Ligamentum sakrouterinum merupakan penebalan ligamentum kardinale menuju os sacrum
• Antara tuba dan ovarium terdapat lig.ovarii propium
• Pembuluh darah a uterina cabang a. hypogastrika melalui lig latum menuju uterus setinggi osteum uteri internum dan a ovarika cabang aorta abdominalis.

Fungsi uterus:

• Tempat implantasi paska fertilisasi
• Nutrisi hasil konsepsi
• Perkembangan dan pertumbuhan konsepsi
• Mengeluarkan hasil konsepsi
• Involusi paska kelahiran bayi

TUBA
• Panjang 11 – 14 cm
• Bagian yang ada pada fundus disebut pars interstisialis, lateralnya pars isthmika, lateralnya lagi pars ampularis yang mempunyai corong terbuka disebut infundibulum.
• Struktur mikroskopis tuba:
• Peritoneum
• Muskuler (longitudinal dan sirkuler)
• Mukosa epithel kubik, bersilia dan bersekresi.

• Tuba terbagi menjadi 4 bagian:
• Pars interstisialis (diantara otot rahim mulai osteum internum tubae)
• Pars isthmika tuba ( diameter paling sempit)
• Pars ampularis tuba (diameter paling luas)
• Pars infundibulum dengan ujung akhir fimbriae.

Fungsi tuba:
• Menangkap sel ovum
• Merupakan saluran spermatozoa
• Merupakan tempat konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan konsepsi sampai blastula

OVARIUM
• Ukuran: seibu jari tangan (3X2X1 cm, beratnya 5-8 gr).
• Ovarium kerah uterus bergantung pada lig. Infundibulo pelvikum melekat pada lig. Latum melalui mesovarium
• Ovarium terdiri 2 bagian:
• Korteks ovarii: Mengandung follikel primordial, Berbagai fase pertumbuhan follikel, Terdapat korpus luteum dan albikans, Medull ovarii: Terdapat pembuluh darah, limfe dan syaraf
• Parametrium jaringan ikat yang terdapat antara kedua lembaran lig latum

Yang paling (pesene dokter NONO)
• Yang paling jauh adalah masa lalu
• Yang paling dekat adalah kematian
• Yang paling ringan adalah berbohong
• Yang paling berat adalah melaksanakan amanah
• Yang paling besar adalah menahan hawa nafsu



9:50 AM | 0 comments

WATER SEAL DRAINAGE/WSD

Water Seal Drainage
Water Seal Drainage (WSD) adalah Suatu sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura ( rongga pleura)

TUJUANNYA :
• Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut
• Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan hanya terisi sedikit cairan pleura / lubrican.

Perubahan Tekanan Rongga Pleura

Tekanan Istirahat Inspirasi Ekspirasi
Atmosfir 760 760 760
Intrapulmoner 760 757 763
Intrapleural 756 750 756

INDIKASI PEMASANGAN WSD :
• Hemotoraks, efusi pleura
• Pneumotoraks ( > 25 % )
• Profilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk
• Flail chest yang membutuhkan pemasangan ventilator

KONTRA INDIKASI PEMASANGAN :
• Infeksi pada tempat pemasangan
• Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol.

CARA PEMASANGAN WSD
1. Tentukan tempat pemasangan, biasanya pada sela iga ke IV dan V, di linea aksillaris anterior dan media.
2. Lakukan analgesia / anestesia pada tempat yang telah ditentukan.
3. Buat insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga, perdalam sampai muskulus interkostalis.
4. Masukkan Kelly klemp melalui pleura parietalis kemudian dilebarkan. Masukkan jari melalui lubang tersebut untuk memastikan sudah sampai rongga pleura / menyentuh paru.
5. Masukkan selang ( chest tube ) melalui lubang yang telah dibuat dengan menggunakan Kelly forceps
6. Selang ( Chest tube ) yang telah terpasang, difiksasi dengan jahitan ke dinding dada
7. Selang ( chest tube ) disambung ke WSD yang telah disiapkan.
8. Foto X- rays dada untuk menilai posisi selang yang telah dimasukkan.
ADA BEBERAPA MACAM WSD :
1. WSD dengan satu botol
• Merupakan sistem drainage yang sangat sederhana
• Botol berfungsi selain sebagai water seal juga berfungsi sebagai botol penampung.
• Drainage berdasarkan adanya grafitasi.
• Umumnya digunakan pada pneumotoraks

2. WSD dengan dua botol
• Botol pertama sebagai penampung / drainase
• Botol kedua sebagai water seal
• Keuntungannya adalah water seal tetap pada satu level.
• Dapat dihubungkan sengan suction control

3. WSD dengan 3 botol
• Botol pertama sebagai penampung / drainase
• Botol kedua sebagai water seal
• Botol ke tiga sebagai suction kontrol, tekanan dikontrol dengan manometer.

9:46 AM | 0 comments

PEMBELAJARAN/ PENGAJARAN DI KLINIK (PPK)

PEMBELAJARAN/ PENGAJARAN DI KLINIK (PPK)
Pembelajaran/ Pengajaran Di Klinik adalah:
• Bentuk kegiatan pendidikan/ pengalaman belajar untuk menumbuhkan serta membina sikap dan ketrampila profesional keperawatan peserta didik dengan lingkungan belajar pada tatanan nyata

• Bentuk program pendidikan untuk mempersiapkan tenaga keperawatan profesional khususnya di lapangan

Kerangka kerja PPK
1. Kerangka konsep
2. Konsep belajar: belajar dan pengalaman, belajar dan persepsi, belajar dan pengetahuan
3. Konsep mengajar
4. Relevansi konsep belajar & mengajar dan proses pembelajaran/ pengajaan di klinik

Manfaat PPK
• Pengalaman nyata
• Sikap profesional
• Pemahaman ilmu dan masalah keperawatan
• Problem soving melalui masalah keperawatan
• Adaptasi dan penyesuaian profesional di lingkungan kerja
• Kemampuan pengelolaan keperawatan

Managemen interaksi dalam PPK
1) Aspek kolaborasi institusi pendidikan dan pelayanan
i) Kerangka tujuan (tujuan peserta didik, target ketrampilan dan situasi klinik institusi pendidikan
ii) Fasilitas PPK: administratif (naskah kerjasama), teknisi profesional (ruang, pembimbing klinik, klien)
2) Aspek komunikasi antara pembimbing klinik dan pasien

Metode PPK
1. Metode pengalaman: penugasan klinik, pelaporan tertulis, simulasi, permainan
2. Metode pemecahan masalah: menganalisa situasi klinik, pemahaman masalah, perencanaan, penerapan pengetahuan, pemahaman nilai-nilai keyakinan
3. Konferensi/ kelompok diskusi: konferensi awal dan ahir, pear preview, issues (dampak sosial politik bagi praktek keperawatan), konferensi multidisiplinary (kolaborasi pengambilan keputusan untuk mengembangkan rencana perawatan pasien)
4. Observasi: peserta didik dapat meniru
5. Bed side teaching (peran serta klien, diskusi hal penting, tidak hanya how tapi why
6. Nursing care study: penguasaan merawat klien
7. Nursing team konferens: siswa diikutsertakan dalam pembahasan kasus oleh staf sebagai bagian dalam perencanaan keperawatan
8. Nursing round

Peran pembimbing klinik
• Change agent
• Nara sumber
• Menagemen/ pengelola: pengelola lingkungan fasilitas lahan praktek
• Mediator dan fasilitator
• Demonstrator
• evaluator
Fungsi pembimbing klinik
• Membina hubungan baik
• Terlibat dalam penemuan tim kesehatan
• Merancang magang
• Identifikasi populasi pasien untuk pembelajaran
• Mendampingi peseta didik selama praktik
• Fasilitasi proses pembelajaran, dll

Kriteria pembimbing
• Profesional dibidangnya
• Memahami askep
• Mempu mendeseminasikan
• Mempu melaksanakan fungsi pembimbing
• Kualifikasi pendidikan tinggi

Kriteria lahan praktik
• Terdaftar dan diakui pemerintah, manajemen baik
• Memberi pelayanan diagnostik, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi
• Pasien cukup (jumlah/ jenis penyakit)
• Fasilitas fisik dan alat memadai untuk kebutuhan pembelajaran

Aspek legal bagi institusi pendidikan
• Sistem pembimbingan, pengawasan dan penilaian praktik
• Rumusan tujuan praktik
• Jadwal pengelolaan praktik
• Tahapan sosialisasi/ pengenalan lapangan untuk peserta didik
• Panduan tertulis bagi peserta didik

Panduan tertulis bagi peserta didik
• Penghormati hak-hak pasien
• Pembuatan dan penggunaan dokumentasi keperawatan
• Atribut dan tanda pengenal diri
• Prosedur penjelasan, keluhan dan complain klien
• Kewaspadaan mal praktik
• Jalur komunikasi dan mekanisme bimbingan

Konferensi
1. Konferensi awal/ pre conference: persiapan, penguasaan materi, identifikasi kemampuan praktekan, perencanaan/ apa yang akan dilakukan.
2. Konferensi ahir/ post conference: apa yang akan dilakukan pada praktekan hari ini, kesenjangan, aspek positif/ negatif

9:43 AM | 0 comments

MENGUBAH VIDEO MENJADI MP3

Written By info download on 20.1.09 | 11:54 AM

Software yang akan kita bahas sekarang ialah AoA Audio Extractor yang berguna untuk mengambil file audio dari file-file ini seperti: File AVI (*.avi), File MPEG (*.mpeg, *mpg), File VCD (*.dat),File Windows Media (*.asf, *.wmv), File Quick Time (*.mov, *.qt), File Flash (*.flv) atau File MP4 / 3GP (*.mp4, *.3gp) dan kemudian bisa diubah langsung file audio tersebut menjadi file MP3, WAV atau AC3.



Ikuti langkah-langkah dibawah ini untuk mengambil file audio dari file FLV (*.flv) atau file-file lain yang telah disebutkan diatas dan kemudian mengubahnya menjadi file MP3 (*.mp3).

1. Download AoA Audio Extractor (3,81 mb) dari http://www.aoamedia.com/audioextractor.exe.

2. Instal software tersebut.

3. Buka program AoA Audio Extractor yang telah Anda instal di komputer Anda.

4. Klik tombol Add Files untuk mengambil file FLV (*.flv) Anda.

5. Klik sekali pada files yang telah diambil tadi dan sekarang berada pada sebuah tabel pada tampilan software AoA Audio Extractor tersebut.

6. Pilih Output Options, yaitu pilih To MP3 untuk mengubah ke dalam bentuk MP3 (*.mp3).

7. Tentukan dimana akan menyimpan file MP3 (*.mp3) yang telah diubah pada Output Path. Anda juga boleh mengatur Audio Bitrate, Audio SampleRate dan Channel.

8. Klik sebuah kotak kosong persegi yang terdapat pada sudut kanan bawah software tersebut untuk memulai proses konversi.

Semoga bermanfaat dan bisa menggantikan software yang pertama dibahas diatas



11:54 AM | 0 comments

ANOMALY REFRACTION

Written By info download on 19.1.09 | 11:12 AM

Astigmatism is a condition where vision is disordered (blurred, unfocused, fuzzy) because the cornea (the front surface of the eye) or lens, which is located behind the cornea, has an abnormal or irregular curve (misshaped). Astigmatism can occur in children as well as adults. Astigmatism is fairly common and not contagious. There are two common types of astigmatism: corneal astigmatism and lenticular astigmatism. Corneal astigmatism is when the cornea is misshaped. • Lenticular astigmatism is when the lens is misshaped. There are several treatment options for astigmatism. If you suspect you have astigmatism, contact your doctor. Normal Anatomy of the Eye Causes The precise cause of astigmatism is unknown. It is often present at birth and may coexist with nearsightedness or farsightedness. Sometimes it may occur after an injury or eye surgery. Risk Factors A risk factor is something that increases your chance of getting a disease or condition. The following factors increase your chances of developing astigmatism. If you have any of these risk factors, tell your doctor: • Heredity–A family history of eye disease or disorders, such as glaucoma • Eye Surgery–Certain types of eye surgery, such as cataract (lens of the eyes are cloudy) removal • A history of corneal scarring or thinning • A history of excessive nearsightedness (a visual defect where distant objects appear blurred) or farsightedness (a visual defect where distant objects are seen better than objects that are close) Symptoms The symptoms for astigmatism vary from person-to-person. Some people might be asymptomatic (showing no signs of the condition) while others are symptomatic (showing signs of the condition). If you experience any of these symptoms, do not assume it is due to astigmatism. These symptoms may be caused by other, less serious health conditions. If you experience any one of them, see your physician. • Dizziness • Headaches • Blurred (objects appear fuzzy) or distorted (objects appear twisted or out of focus) vision • Excessive squinting or closing of the eyes Diagnosis Your doctor will ask about your symptoms and medical history, and perform a physical exam. You may also be referred to a doctor who specializes in the medical and surgical treatment of eye disorders and vision measurements (ophthalmologists) or a trained and licensed professional who can diagnosis vision and eye disease and prescribe corrective lenses (optometrist). Tests may include the following: • Visual Acuity Assessment Test (VAT)–this test is used to measure how well you can distinguish different size letters or symbols (very large to very small) at a specific distance • Refractor Test–this test uses a refractor, a special instrument that has interchangeable lenses of different strengths to measure how well you see objects at various distances. The ophthalmologist or optometrist will ask you to look through the lens and read a chart that is several feet away. The ophthalmologist or optometrist will adjust the strength of the lens based on your responses. • Keratoscope–a device used to detect and measure the presence of corneal surface curvature Treatment Talk with your doctor about the best treatment plan for you. Treatment options include the following: Corrective Lenses Corrective lenses, such as glasses or toric contact lens, are prescribed to offset the eye’s visual abnormalities or defects, such as excessive nearsightedness or farsightedness. Surgery To correct severe astigmatism, an ophthalmologist might use special knives or a laser beam to correct the abnormal or irregular curve of the cornea. The surgery is an outpatient procedure (does not require a hospital stay) that is performed with local anesthesia. There are three types of surgical procedures that an ophthalmologist might perform: Photorefractive Keratectomy (PRK)–laser beams are used to reshape the abnormal or irregular curve of the cornea Laser in situ Keratomileusis (LASIK)–this is a type of PRK; the ophthalmologist uses a laser beam to reshape the curve of the cornea by making slices (laser cuts) to both sides of the cornea Radical Keratotomy (RK)–Small incisions (cuts) or holes are made into the cornea Laser-assisted Subepithelial Keratomileusis (LASEK)–a procedure that is not as commlony used, however it may offer additional benefits especially for patients with thin corneas or at high risk of an eye injury There are risk factors associated with all surgery. To choose the best surgical treatment option for your condition, it is important that you speak with your doctor about potential risks and side effects. Prevention There are no known preventative measures that will reduce your chances of getting astigmatism. However, routinely getting a comprehensive vision exam will reduce your chances of astigmatism going undetected (unidentified) and untreated.
11:12 AM | 0 comments

AUTISM

Autism is a complex brain disorder resulting in social, behavioral and language problems. People with autism have difficulty communicating and forming relationships. They may be preoccupied, engage in repetitive behaviors, and exhibit marked inflexibility. Autism occurs in about 1/1000 children. Causes Problems in brain development cause autism. Scientists are searching for answers about what causes these development problems. Studies suggest: • Genes play a role. Autism seems to run in some families. Several genes may be involved. • Problems during pregnancy or delivery may interfere with normal brain development. • Something in the environment that a child is exposed to may be a factor. Risk Factors A risk factor is something that increases your chance of getting a disease or condition. Risk factors for autism include the following: • Sex: male (boys are four times more likely to have autism than girls) • Family history: siblings of a child with autism have a 3-7% chance of being autistic • A number of other conditions are associated with autism, although the relationship between them is not clear: o Neurofibromatosis o Tuberous sclerosis o Fragile X syndrome o Phenylketonuria (PKU) o Moebius syndrome o Epilepsy o Herpes encephalitis o Cytomegalovirus o Problems during pregnancy or delivery o Contracting rubella during pregnancy (a risk for the child) Symptoms Autism first appears in children age three and younger. The severity of symptoms varies. Behaviors and abilities may differ from day to day. Symptoms may decrease as the child grows older. Children with autism may exhibit a combination of abnormal behaviors. Symptoms include: • Avoiding social contact • Loss of language • Using words incorrectly; changing the meaning of a common word • Gesturing frequently • Avoiding eye contact • Trouble with nonverbal communication • Lack of interest in normal activities for that age • Spending a lot of time alone • Not playing imaginatively • Not starting pretend games • Not imitating others • Sensitivity to sound, smell, taste, sights, and touch • Responding to stimulation in an abnormal way • Not reacting to smiles in the manner expected • Hyperactivity • Passiveness • Tantrums • Single-mindedness • Aggression • Hurting self; self-mutilation • Rocking or flapping a hand • Resisting change • Forming odd attachments to objects • Sniffing or licking of toys • Not understanding other peoples' feelings and needs Some people with autism suffer from other disorders as well, including: • Seizures • Mental retardation • Genetic disorders, such as fragile X syndrome Some people with autism have unusual abilities. For instance, they may memorize things or be able to play a musical instrument without lessons. Children with autism may show varying signs of cognitive impairment, but have normal intelligence. According to the Autism Information Center, children with autism may be very good at putting puzzles together or solving problems, but instead have trouble in other areas like talking or making friends. Autism, a group of developmental disabilities caused by abnormality in the brain, is a highly individualized disorder. Diagnosis Doctors who specialize in autism will observe the child's behavior, social contacts, and communication abilities. They will assess mental and social development and ask parents about the child's behavior. Some doctors ask parents to bring in videotapes of the child at home. Tests may include: • Psychological tests • Questionnaires and observation schedules • IQ tests Medical tests to rule out other conditions that cause similar symptoms may include: • Blood tests • Urine tests • DNA testing • Electroencephalogram (EEG) – a test that records the brain's activity by measuring electrical currents through the brain Treatment There is no cure for autism. The severity of symptoms may decrease over the years, but the condition lasts for life. Children with autism and their families benefit from early intervention. Children with autism respond well to a structured, predictable schedule. With help, many children with autism learn to cope with their disabilities. Most need assistance and support throughout their lives. Others are able to work and live independently when they grow up. Interventions to help children with autism include: Special Education Programs designed to meet the child's special needs improve the odds of learning. Children with autism may have trouble with assignments, concentration, and anxiety. Teachers who understand the condition can build on the child's unique abilities. Programs should incorporate the child's interests. Some children do better in a small-group setting. Others do well in regular classrooms with special support. Vocational training can help prepare young adults for a job. Therapy Services Speech, physical, and occupational therapies may improve speech and activities. Children with autism need help developing social skills. Family Services Professional support helps a family cope with caring for a child with autism. Counselors help parents learn how to manage behaviors. Furthermore, caring for a child with autism can be exhausting and frustrating. Arranging occasional respite care is essential, so that the main caregiver can have some breaks. Medication Although there are no drugs to treat autism, several drugs are used to help manage symptoms. For example, drugs prescribed for anxiety and depression can help tone down obsessive and aggressive behaviors. Prevention There are no guidelines for preventing autism because the cause is unknown. Scientists are searching for ways to prevent autism.
10:53 AM | 0 comments

Download Askep Format PDF

Tambahan Duit

Download Askep Format MS. Word